Kedatangan Bangsa Portugis
Bangsa Barat yang pertama kali datang ke Indonesia adalah bangsa Portugis. Kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia berdasarkan tiga motif, yaitu motif ekonomi, motif agama, dan motif petualangan. Motif ekonomi yang melatarbelakangi kedatangan Portugis adalah keinginannya untuk menguasai perdagangan rempah-rempah langsung dari sumbernya. Biasanya orang Portugis mendapatkan rempah-rempah dari para pedagang muslim di Kota Iskandariyah untuk dijual lagi ke Eropa.
Karena mereka membelinya dari pedagang perantara bukan dari sumbernya langsung, maka harga yang mereka dapatkan menjadi lebih mahal. Motif kedua adalah untuk kepentingan agama. Mereka mendapat tugas suci untuk menyebarkan agama Nasrani ke daerah-daerah yang penduduknya dianggap masih kurang beradab (mission sacre). Portugis berusaha menemukan sendiri jalur pelayaran ke Hindia Timur tanpa melalui Laut Tengah.
Bangsa Portugis berusaha meniadakan dominasi pedagang Islam, dan kerajaan-kerajaan Islam yang menguasai perdagangan rempah-rempah dari kepulauan Indonesia ke daerah Persia sampai dengan daerah Laut Merah. Portugis menyerang dan menghancurkan kapal-kapal mereka setiap kali bertemu di lautan. Untuk menghadapi para pedagang Islam dan kerajaan Islam tersebut, bangsa Portugis menjalin persekutuan dengan raja-raja Asia yang tidak beragama Islam. Motif ketiga adalah petualangan. Semangat petualangan bangsa-bangsa pelaut, seperti Portugis dan Spanyol dibangkitkan oleh Copernicus (astronom dari Polandia) dan Galileo (astronom/matematikus dari Italia) yang menyatakan bahwa ternyata bumi itu bulat. Mereka berlomba-lomba untuk menjelajahi lautan dan mencari jalan laut baru ke daerah-daerah Timur, untuk membuktikannya. Pemerintah Kerajaan Portugis mendukung penuh ekspedisi ke Hindia Timur. Dukungan ini dilatarbelakangi adanya persaingan dengan Spanyol yang juga ingin menguasai wilayah-wilayah baru di dunia.
Tahun 1486, ekspedisi Portugis yang dipimpin Bartolomeus Diaz meskipun gagal mencapai India dan hanya sampai di pantai timur Afrika, namun berhasil menemukan jalur baru ke Hindia Timur. Jalur pelayaran tersebut menyusuri pantai Afrika lalu ke Lautan India. Ekspedisi berikutnya yang dipimpin oleh Vasco da Gama berhasil mencapai Kalikut, Pantai Barat India pada tahun 1498. Portugis karena keinginannya mendapatkan rempah-rempah langsung dari sumbernya, yaitu Maluku, maka Portugis mulai mengincar Malaka terlebih dahulu, dan selanjutnya adalah Maluku. Pada tahun 1511, pasukan Portugis yang dipimpin oleh Alfonso d’Albuquerque menyerang Malaka dan berhasil menaklukkannya. Setelah berhasil merebut Malaka, Portugis meneruskan usahanya untuk menguasai perdagangan rempah-rempah.
Pada tahun 1512, kapal d’Albuquerque mendarat di Ternate, Maluku. Portugis dapat memanfaatkan permusuhan dan persaingan antara Kerajaan Ternate dan Tidore yang saat itu sedang bermusuhan untuk mendapatkan keuntungannya sendiri. Raja Ternate menyambut baik kedatangan Portugis dan minta Portugis mendirikan sebuah benteng di Ternate untuk berlindung dari serangan-serangan musuh. Portugis menerima permintaan itu dan memanfaatkannya untuk mengajukan permintaan mereka, yaitu monopoli perdagangan cengkeh. Pada akhirnya permusuhan antara Ternate dan Tidore tersebut merugikan mereka sendiri. Dengan adanya monopoli ini maka rakyat Ternate hanya diperbolehkan menjual cengkeh kepada Portugis dan dilarang ada penjualan kepada pedagang lain. Siapa saja yang melawan akan ditindak dengan kekerasan senjata. Akibatnya rakyat terpaksa harus menjual cengkeh kepada Portugis dengan murah dan kehilangan kebebasan untuk melakukan perdagangan dengan pembeli yang bisa memberikan harga yang lebih baik.
Sikap Portugis yang selalu berusaha memaksa rakyat setempat untuk memeluk agamanya, disamping memaksakan monopoli dagangnya, membuat rakyat Maluku tidak menyukainya. Tidak tahan dengan sikap serakah dan sewenang-wenang bangsa Portugis, pada akhirnya Kerajaan Ternate yang semula menjadi sekutu Portugis berbalik memusuhinya. Orang-orang Tidore, Bacan, dan seluruh Maluku menentang Portugis yang menyebabkan terjadinya pertempuran berkali-kali. Pada tahun 1577, rakyat Ternate berhasil mengusir Portugis yang kemudian pindah ke Tidore sampai tahun 1605. Datangnya bangsa Belanda menyebabkan terdesaknya posisi Portugis sehingga pindah ke Pulau Timor hingga abad ke-20.
Kedatangan Bangsa Spanyol
Ekspedisi Spanyol ke Hindia Timur seperti halnya Portugis juga didukung penuh pemerintah kerajaannya. Dukungan ini diberikan karena adanya persaingan di antara Portugis dan Spanyol yang memang sama-sama berambisi menemukan dan menguasai daerah-daerah baru. Kedatangan ke Indonesia pun juga mempunyai tujuan yang sama dengan Portugis, yaitu mencari daerah-daerah baru untuk dikuasai, penyebaran agama Nasrani, dan yang paling penting adalah mencari dan menguasai perdagangan rempah-rempah.
Ekspedisi pertama dipimpin oleh Christopher Columbus yang pada tahun 1492 bermaksud mencapai Hindia Timur dari barat dengan mengarungi Lautan Atlantik. Waktu Columbus sampai di Kepulauan Bahama di Karibia Amerika, dia mengira telah berhasil mencapai daerah Hindia dari arah barat, dan memberi sebutan bagi penduduk asli daerah itu sebagai Indian. Karena hal itu, Amerika juga disebut sebagai Hindia Barat
Ekspedisi berikutnya ke Hindia Timur dipimpin oleh Ferdinand Magellan yang pada tahun 1520 sampai di Kepulauan Filipina. Pada tahun 1521, ekspedisi kapal Spanyol sampai di Maluku. Kerajaan Tidore menyambut dengan gembira, karena sikapnya yang baik. Rakyat lebih menyukai orang Spanyol dibanding orang Portugis. Timbullah permusuhan di antara keduanya. Atas restu Paus Alexander VI yang ingin menengahi pertikaian antara keduanya, akhirnya Portugis dan Spanyol menandatangani Perjanjian Saragoza pada tahun 1534 yang merupakan perbaikan dari Perjanjian Tordesillas tahun 1494. Perjanjian ini menetapkan wilayah pelayaran antara keduanya agar tidak terjadi pertikaian dalam mencari tanah jajahan, rempah-rempah, serta misi agama Katolik. Mereka menyatakan bahwa bumi ini terbagi atas dua wilayah kekuasaan, yaitu wilayah kekuasaan Spanyol dan wilayah kekuasaan Portugis.
Wilayah kekuasaan Spanyol dimulai dari Meksiko ke arah barat sampai ke Filipina. Sedangkan Portugis berhak untuk menguasai wilayah dari Brasilia ke arah sebelah timurnya wilayah bangsa Spanyol sampai ke Kepulauan Maluku. Dengan adanya perjanjian ini, sejak tahun 1534, bangsa Spanyol harus meninggalkan Maluku sehingga Portugis dapat melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempahnya tanpa gangguan dari Spanyol lagi.
Wilayah kekuasaan Spanyol dimulai dari Meksiko ke arah barat sampai ke Filipina. Sedangkan Portugis berhak untuk menguasai wilayah dari Brasilia ke arah sebelah timurnya wilayah bangsa Spanyol sampai ke Kepulauan Maluku. Dengan adanya perjanjian ini, sejak tahun 1534, bangsa Spanyol harus meninggalkan Maluku sehingga Portugis dapat melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempahnya tanpa gangguan dari Spanyol lagi.
0 komentar:
Posting Komentar